EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified
translate add by : satriawan

Kolom Pencarian Apa saja ™

”Degung dalam Perayaan Ekaristi di Gereja Katolik Kristus Raja Cigugur Kuningan, Jawa Barat”

(Oleh: Aloisia Yuliana Yanuartri Widyaningsih)

Degung dalam perayaan Ekaristi merupakan sebuah wujud nyata dari inkulturasi budaya musik dalam kegerejaan di Indonesia. Di Gereja Katolik Kristus Raja Cigugur Kuningan, Degung memiliki peran yang sangat penting. Hal ini dapat dilihat dari intensitas perayaan Ekaristi gaya Sunda yang diadakan, dan antusiasme umat Katolik di lingkungan paroki Cigugur dalam mengikuti dan mendukung perayaan tersebut. Perannya yang sangat penting sebagai salah satu bentuk inkulturasi dalam konteks ritual, dituangkan dalam bentuk tulisan dengan tujuan untuk mengangkat bagaimana penggunaan Degung dalam Perayaan Ekaristi, serta mengapa Degung selalu ditampilkan.
Degung merupakan seni adiluhung dan telah diterima oleh umat Katolik di Gereja Kristus Raja Cigugur, Kuningan. Perannya dalam mengiringi lagu-lagu misa dan bermain secara instrumental mampu menciptakan suasana yang selaras dengan jiwa, rasa, dan budaya setempat. Secara simbolis musik Degung menjadi wujud persembahan umat dan merasakan kehadiran Tuhan dalam Ekaristi, serta menjadi sarana mengungkapkan puji-pujian. Awal kemunculannya merupakan kerinduan dari umat Katolik eks Agama Jawa Sunda (AJS), sebuah aliran kepercayaan di bawah kepemimpinan Kyai Madrais, terhadap kesenian Degung yang merupakan bagian tak terpisahkan dari upacara dan ritual mereka. Setelah pemerintah mengeluarkan larangan terhadap AJS, banyak penganut yang masuk dalam agama Katolik. Akan tetapi kecintaan dan akar tradisi yang kuat membuat masyarakat tetap memelihara kesenian tersebut di dalam keseharian mereka. Pembauran antara agama dan tradisi ini menampilkan Degung sebagai bentuk yang baru. Dengan rutinitas Degung dalam gereja diharapkan akan semakin menambah minat masyarakat untuk mempelajari dan menumbuhkembangkannya karena kreasi baru akan muncul dalam proses tersebut. Hal ini mampu mempertahankan kekayaan tradisi dalam ritual keagamaan di Cigugur.


Kata kunci: inkulturasi, simbolis, AJS.
Aloisia Yuliana Yanuartri Widyaningsih
Bandung, Januari 16th, 1979
Domisili: Cimahi
Contact person:
0817216572/022-92622279
aloysia_yyw@yahoo.com
Motto :
Tell me and I’ll forget, involve me and maybe I’ll remember, show me and I’ll understand.
(Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed.)


Kembali Ke Daftar ISI

print this page Print halaman ini

2 komentar:

  1. Inkulturasi ini mungkin termasuk sangat jarang. Saya tertarik untuk menikmati dan mengambil makna darinya. Meski saya tidak paham musik, kesan dan pesan Sdri. Aloisia menggugah saya untuk suatu saat menikmati keselarasan individu dengan alam dan budaya sekitar. Semoga. Terima kasih kepada Sdri. Aloisia. Dari : Yustinus.

    BalasHapus
  2. oke bu,..ditunggu penelitian dan karya berikutnya.
    ttd "papa rocknroll"

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini, asalkan jangan mengandung kata-kata yang tidak berkenan bagi umum.Terimakasih atas kunjungan Anda.