EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified
translate add by : satriawan

Kolom Pencarian Apa saja ™

STUDI MUSIK GEREJA: Musik dalam Ibadah Sekolah Minggu di Gereja Pantekosta di Indonesia Metro Lampung.

(Oleh: Andhika R.S. Ramayudha)


Musik dalam ibadah sekolah minggu secara jelas dapat dibedakan dengan musik yang digunakan dalam ibadah-ibadah lain seperti ibadah kaum dewasa dan ibadah raya. Jemaat ibadah sekolah minggu yang notabene adalah anak-anak tentu saja menuntut penyesuaian dari musik yang digunakan dalam ibadahnya, yakni musik yang sederhana. Hal menarik yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana bentuk musiknya, elemen-elemen musikal apa saja yang menyebabkan musik dalam ibadah sekolah minggu cenderung lebih sederhana, dan faktor kontekstual apa saja yang mempengaruhi musik tersebut sehingga memiliki karakter yang khas.

Usia kanak-kanak sangat lekat dengan dunia bermain dan bersenang-senang. Selain itu, daya imajinasi mereka serta kemampuan tangkap inderawinya pun belum mencapai kemampuan seperti orang dewasa, sehingga diperlukan metode tertentu dalam menyampaikan pesan atau pelajaran kepada mereka. Atas dasar pertimbangan inilah maka metode pembelajaran dalam sekolah minggu ditempuh melalui media yang menarik serta cara-cara yang menyenangkan. Ajaran-ajaran moral dan etika Kristiani disampaikan lewat konsep belajar sambil bermain, misalnya dengan lagu-lagu yang dibawakan di dalam ibadah.

Musik dalam ibadah sekolah minggu adalah bentuk musik vokal instrumental. Secara umum lagu-lagunya memiliki bentuk sederhana yang antara lain tampak pada jalinan melodi, struktur harmoni, serta liriknya. Melodi dengan interval nada yang tidak berjauhan, serta register nada yang hanya berkisar satu oktaf memungkinkan anak lebih cepat menangkap, dan tentu saja tidak akan ditemukan kesulitan yang cukup berarti dalam meyanyikannya. Demikian pula struktur harmoni yang menggunakan akor I-IV-V serta lirik lagu yang kosakatanya begitu akrab dengan anak-anak, menyebabkan jemaat (anak-anak) dapat dengan mudah mengekspresikan diri ketika menyembah dan memuji Tuhan. Kesederhanaan musik ini didasari oleh dua hal, yakni pelakunya yang berasal dari kalangan usia anak-anak, dan tujuan utama musik dalam ibadah Kriatiani yaitu sebagai media sekaligus persembahan bagi Sang Pencipta, bukan sebagai ajang tontonan.

Kata Kunci: Sekolah Minggu, anak-anak, musik yang sederhana.



Kembali Ke Daftar ISI

print this page Print halaman ini

2 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini, asalkan jangan mengandung kata-kata yang tidak berkenan bagi umum.Terimakasih atas kunjungan Anda.