MUSIK PROSESI UPACARA MAPPALILI DI KECAMATAN SEGERI MANDALLE KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN (SUATU TINJAUAN RITUAL)

Oleh: Makmur Deapati

Pelaku-pelaku kebudayaan di Indonesia memegang peranan penting dalam memajukan kontinuitas peninggalan budaya nenek moyang mereka. Keberadaan suatu budaya membuat status mereka menjadi sangat penting di tengah-tengah masyarakat. Begitu pula keberadaan para transvestites yang ada di Segeri Mandalle membuat satu pola upacara yang masih dibutuhkan oleh masyarakat pendukungnya.

Bissu dan segala simbol-simbol yang menjadi tuntunan mereka dalam kehidupan menjadi panutan bagi masyarakat. Upacara yang mereka lakukan merupakan amanat dari leluhur yang agung, dan arajang adalah simbol kesakralan yang harus dijaga keberadaannya. Tahap-tahap upacara sangat dominan peranannya dalam melakukan hubungan timbal-balik antara pemilik mikrokosmos dengan penghuni alam sekitar. Nilai-nilai dan norma dalam segala aspek budaya para Bissu merupakan pemersatu unsur yang terkait didalamnya.

Nilai-nlai musikal yang terkandung dalam upacara ini turut pula menunjang aspek ritual dalam prosesi upacara Mappalili. Musik prosesi memberi warna tersendiri bagi perjalanan kehidupan para Bissu, musik dalam upacara ini sangat berkaitan erat untuk proses keselarasan dan keharmonian di mata para Bissu. Seluruh hidup para Bissu hanya satu untuk selamanya yaitu kesetiaan yang tak mungkin beralih ke faham-faham yang lain. Segalanya teramat berarti di hati para Bissu, prosesi musik ini adalah satu kesatuan penunjang untuk memasuki realitas yang sesungguhnya dan pada akhirnya memberikan satu bentuk tersendiri yang unik dan religius.

Hingga pada akhirnya keselarasanlah yang paling mendominasi hidup dan kehidupan para Bissu maupun para pengiring musik prosesi di kecamatan Segeri. Tujuan hidup bagi mereka adalah mengabdi hingga pada akhir generasi.

Kata kunci: Bissu, arajang, keselarasan.