EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified
translate add by : satriawan

Kolom Pencarian Apa saja ™

Musik dan Kesurupan, Sebuah Pengamatan Fungsi Musik dalam Pertunjukan Kesenian Barongan di Desa Kunden, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

Oleh: Imron Zaenal Arifin

Bawah sadar adalah sebuah keadaan yang tidak selaras dengan keadaan normal manusia. Manusia yang mengalami bawah sadar, mental, perasaan-perasaan, dan gagasan-gagasannya tak ada di alam pikiran sadar. Hal ini disebabkan karena lemahnya jiwa mereka. Orang tersebut antara lain orang kesurupan.

Kesurupan adalah kemasukan, ketika jiwa seorang pemain dimasuki roh lain. Pada pertunjukan Barongan, kesurupan diawali dengan perasaan terkejut, seperti ada tenaga lain yang memasuki tubuhnya dan pada saat itulah roh lain itu memasuki tubuh pemain. Setelah itu ia tidak mengerti apa-apa lagi, mata dan telinga mereka sudah tidak berfungsi seperti ketika masih dalam keadaan normal.

Guna menuju keadaan kesurupan diperlukan adanya rangsangan-rangsangan. Secara garis besar rangsangan terdiri dari dua hal, yakni: 1.) rangsangan ekstern dan 2.) rangsangan intern. Rangsangan ekstern merupakan rangsangan yang berasal dari luar, terbagi menjadi tiga yaitu: musik, pawang, dan sesaji. Sementara rangsangan intern merupakan rangsangan yang berasal dari "dalam", yaitu bersumber dari dalam diri pemain sendiri, dalam hal ini adalah konsentrasi dan penghayatan terhadap rangsangan dari luar.

Musik pada pertunjukan adegan kesurupan mempunyai dua macam fungsi yaitu 1.) rangsangan ekstern dan 2.) rangsangan intern. Pada rangsangan ekstern, musik merupakan stimulus atau rangsangan luar yang mengenai indera pendengaran penari adegan kesurupan. Sementara pada rangsangan intern musik berfungsi sebagai media dalam konsentrasi dan penghayatan untuk para penari adegan kesurupan.

Pemain yang penuh konsentrasi dan penghayatan saat mendengarkan musik iringan, tidak sama lagi dengan dia sebelum mendengarkan musik, sebab musik menggerakkan perasaan hati yang kurang tersentuh sebelumnya. Bersama jiwa dan panca indera mendengar melodi musik, para pemain akan turut merasakan, seolah-­olah mereka di antara ketegangan bunyi musik tersebut. Saat larut dan terikat oleh bunyi-bunyi tersebut, memudahkan ia kehilangan kontrol kesadarannya.

Secara reflek rangsangan-rangsangan tersebut mempengaruhi organisme para pemainnya. Pengaruh itu kemudian membawa dampak perubahan yang menghasilkan gejala-gejala, antara lain fisik, emosional, dan mental. Perubahan dari segi fisik antara lain bentuk pola pernafasan, mimik muka yang memerah, mata yang meredup dalam, namun kosong dan tidak berkedip. Perubahan emosional dan mental para pemain antara lain berbuat hal-hal di luar kemampuan manusia normal. Pada penyajian kesenian Barongan, pemain yang sedang mengalami kesurupan akan berbuat di luar kemauan dan kemampuan manusia wajar, misalnya makan beling, mengelupas kulit kelapa dengan gigi, makan ayam mentah, menggelepar-gelepar di tanah, dan sebagainya.

Kata kunci: kesurupan, rangsangan, fungsi musik, perubahan.



Kembali Ke Daftar ISI

print this page Print halaman ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini, asalkan jangan mengandung kata-kata yang tidak berkenan bagi umum.Terimakasih atas kunjungan Anda.