EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified
translate add by : satriawan

Kolom Pencarian Apa saja ™

BEREDAB DALAM UPACARA BESALE PADA MASYARAKAT SUKU ANAK DALAM DI SUMATERA SELATAN

(Oleh: Fuad Firdaus)


Masyarakat Suku Anak Dalam memiliki keyakinan tentang Tuhan, didasarkan atas adanya “kekuatan” yang bersumber dari alam. Menurut pandangan dan kepercayaan mereka, Tuhan adalah sama dengan yang mereka sebut “Raja Nyawa”, yang berada di surga dan menguasai dewa, roh nenek moyang, manusia, serta alam beserta isinya (hutan dan sungai). Mereka percaya bahwa Raja Nyawa, dewa, dan roh akan merasa senang apabila isi hutan dipelihara, dijaga, dan dilestarikan, tetapi juga sebaliknya akan marah apabila hasil hutan dirusak, disia-sia, dan tidak dilestarikan. Ada anggapan bahwa pengrusakan hutan berarti mengganggu ketentraman para penjaga hutan, sehingga kemudian ditimpakanlah malapetaka seperti berjangkitnya wabah penyakit, kematian, dan sebagainya.

Upacara Besale diadakan agar Raja Nyawa tidak mencabut nyawa, dan para dewa, roh, serta mahluk halus (Jemalang) tidak mengganggu manusia. Upacara ini merupakan kegiatan pengobatan tradisional yang bertujuan untuk membersihkan atau mengusir roh jahat yang dianggap sebagai sumber penyakit dari jiwa si sakit. Redab adalah salah satu alat musik yang digunakan dalam upacara, dimana masyarakat Suku Anak Dalam (Kubu) berpandangan jika alat ini dimainkan bersamaan dengan pembacaan mantra (sale) maka dapat menghilangkan pengaruh jahat dari arwah-arwah yang bermaksud mengganggu masyarakat. Oleh karena itu mereka percaya bahwa Redab bukan hanya alat musik, tetapi juga alat komunikasi agar para dewa menerima do’a yang dibacakan oleh dukun (Malim), sehingga membantu proses penyembuhan yang sedang berlangsung. Hal tersebut menyiratkan bahwa peran instrumen redab sangatlah penting, bahkan menjadi salah satu syarat dalam upacara Besale.

Musik Beredab dalam upacara Besale merupakan satu bentuk kesenian tradisi yang terkait erat dengan kehidupan masyarakat Suku Anak Dalam. Ia merupakan bentuk perlambangan religi, adat sosial, dan cara pandang masyarakatnya di dalam kehidupan. Keterikatan antara musik dan upacara Besale ini menyebabkan keberadaannya sangat diperlukan masyarakat, baik yang berhubungan dengan kepentingan agama maupun adat istiadat. Hal ini dikarenakan musik Beredab merupakan kesatuan sistem dari elemen yang mendukung keberadaannya dalam masyarakat.

Bertahannya musik Beredab disebabkan karena pentingnya peran dan fungsi musik tersebut bagi kehidupan masyarakat pemiliknya. Fungsi musik Beredab mengacu pada peranan musik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga musik dapat dijadikan simbol pengembaraan kehidupan dan budaya masyarakat, serta sebagai identitas budaya lokal bagi masyarakat pemiliknya, dalam hal ini Suku Anak Dalam.


Kata kunci: Raja Nyawa, redab, peran dan fungsi, simbol.




Kembali Ke Daftar ISI

print this page Print halaman ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini, asalkan jangan mengandung kata-kata yang tidak berkenan bagi umum.Terimakasih atas kunjungan Anda.