EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified
translate add by : satriawan

Kolom Pencarian Apa saja ™

PERGESERAN FUNGSI DIKIE RABANO DALAM MODERNITAS MASYARAKAT PAYAKUMBUH

(Oleh: Sastra Media)

Kelompok Masyarakat Minangkabau pada dasarnya memiliki latar belakang budaya yang kuat, namun ketika mereka dihadapkan pada pengaruh arus modernisasi maka terjadilah pergeseran nilai-nilai dalam sistem kemasyarakatan yang sebelumnya terbingkai oleh adat. Pengaruh tersebut juga mengimbas pada bentuk seni pertunjukan seperti Dikie Rabano.

Dikie Rabano di Payakumbuh pada awalnya merupakan musik ritual yang difungsikan sebagai media dakwah dan sarana kegiatan upacara keagamaan, serta kegiatan upacara kebudayaan yang terkait dengan aspek penyelenggaraan upacara yang bersifat upacara. Beberapa aspek ritual di dalam pertunjukan kesenian tersebut seperti waktu penyajian, tempat pertunjukan, syair atau naskah Dikie Rabano, serta figur seniman atau pemainnya di mata masyarakat pendukungnya, jelas menunjukkan keritualan dari pertunjukan kesenian ini, namun karena terus bergesekan dengan perkembangan zaman dan tuntutan dari dinamika masyarakatnya lambat-laun fungsi kesenian Dikie Rabano bergeser dari ritual menjadi profan.

Indikator yang menentukan bahwa proses melemahnya kemantapan tradisional telah bermula semenjak participant kebudayaan mulai secara kreatif mempersoalkan tuntutan dari dasar nilai kulturalnya. Proses distradisional yang tengah dialami oleh masyarakat Payakumbuh dewasa ini membawa dampak yang besar terhadap perubahan sosial-ekonomis. Dengan menyingkap fenomena itu maka dapat diketahui bahwa beberapa faktor yang melatarbelakangi pergeseran fungsi Dikie Rabano tersebut antara lain disebabkan oleh: figur seniman Dikie Rabano, kegamangan mempelajari musik Dikie Rabano, tingkat kulminasi syair, era informasi global, kecenderungan modernitas yang berhaluan barat, tersaingi oleh seni lain, serta faktor ekonomis dan masalah finansial. Faktor-faktor tersebut disamping telah menyebabkan bergesernya fungsi Dikie Rabano dari pertunjukan yang bersifat ritual menjadi profan, juga mengakibatkan suatu stagnasi terhadap eksistensi Dikie Rabano di Payakumbuh.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang faktor yang melatarbelakangi pergeseran fungsi Dikie Rabano serta beberapa pokok permasalahan yang sangat esensial dari berbagai elemen yang menyebabkan bergesernya fungsi musik tersebut di Payakumbuh. Pokok permasalahan ini akan dianalisis dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis berdasarkan landasan teori dan nara sumber serta tanggapan dari beberapa kuisioner sebagai bahan acuan untuk mencari titik temu dari jawaban permasalahan ini.

Kata kunci: distradisional, modernisasi, pergeseran.



Kembali Ke Daftar ISI

print this page Print halaman ini