Musik dan Upacara Ritual: Studi Kasus Fungsi Musik Kelentangan Dalam Upacara Belian Sentiu

Fenomena tradisi bermusik masyarakat Dayak Benuaq pada dasarnya hanvalah sebagian kecil dari daya tarik yang terdapat dalam kebudayaan Indonesia. Eksistensi musik di tengah masyarakat pendukungnya tidak saja lahir sebatas pemenuhan estetis dalam konteks hiburan, namun juga merupakan salah satu simbol indentitas suatu kelompok sosial, dimana peran musik sarat dengan fungsi-fungsi sosial untuk memberikan sumbangan terhadap kontinuitas kehidupan masyarakat pendukungnya.

Dalam kebudayaan Dayak Benuaq, dimana segala sesuatunya mempunyai timbal balik dan hubungan yang erat dengan sistem kepercayaan, pada akhirnya menciptakan sebuah emosi keagamaan. Melalui emosi keagamaan itulah melahirkan tindakan-tindakan yang serba religi. Tindakan tersebut kemudian diaktulisasikan ke dalam bentuk upacara-upacara ritual sebagai manifestasi dialogis antara umat dan Tuhannya. Namun untuk mendukung proses tersebut diperlukan laku-laku ritual tertentu, sehingga mempermudah interaksi yang akan diciptakan di dalam upacara. Salah satu laku ritual itu adalah memainkan musik yang terdapat dalam upacara Belian Sentiu.

Keberadaan musik kelentangan sebagai salah satu sarana ritual memiliki peranan yang penting di dalam upacara Belian Sentiu. Kontribusinya yang diposisikan sebagai pengiring upacara ternyata dianggap sangat menentukan keberhasilan proses upacara. Hal demikian ditunjukkan dengan dimainkannya ensambel musik kelentangan hampir pada seluruh rangkaian upacara. Melalui melodi dan ritme yang ditimbulkan dari penyajian musik dipercaya dapat menciptakan partisipasi terhadap kekuatan gaib yang ada di sekitar mereka. Kepercayaan terhadap musik memiliki kekuatan supranatural, dimana nada sebagai tanda dan simbol magis bukanlah dilihat dari kompleksitas atau kesederhaan dari bentuk musik, melainkan apa makna dari bentuk musik itu bagi setiap pendengarnya. Oleh sebab itu, penyajian musik kelentangan di dalam upacara Belian Sentiu memiliki fungsi yang kompleks sebagai sarana ritual.

Untuk itu penelitian ini bertujuan menganalisis eksistensi musik kelentangan di dalam upacara Belian Sentiu dengan menitikberatkan pada beberapa pokok permasalahan yang esensial, yaitu makna dan fungsi musik. Permasalahan ini akan diungkapkan dengan menggunakan metode deskriptif analisis berdasarkan konsepsi sosial kultural masyarakat pendukungnya.

Kata kunci: kelentangan, Belian Sentiu, makna dan fungsi.

(Oleh: Fachrisal)

Kembali Ke Daftar Intisari

print this page